Sabtu, 01 Februari 2014

Budak Mba Nina Eps 1

Eps 1 - Awal Kisah

Kisah ini berawal dari pengalaman pribadiku, namun banyak yang aku rubah dari cerita ini.

Sebut saja namaku ragil, aku cowo bujangan berumur 23 th  memiliki penampilan yang lumayan dan rapi karena aku bekerja di perkantoran yang berada disalah satu tempat dijawa barat. Aku bukan asli daerah setempat oleh karena itu aku ngontrak disebuah kontrakan petak agar dekat dengan tempatku bekerja. Dikontrakanku ada banyak kamar2 untuk disewa yaitu berjumlah lebih dari 100 pintu yang tersedia untuk pengontrak, kebetulan kamarku berada diujung dan terpisah dari pengontraak lainnya, tetangga kamarku hanya ada 1 kamar saja. Lingkungan dikontrakan itu masing2 N cuek, mungkin karena kesibukan mereka bekerja. Semua penghuni kontrakan tersebut adalah buruh pabrik kecuali aku yang bekerja dikantoran meskipun kantorku sangat kecil. Daerah kontrakan memang dekat dengan kawasan industri maka gak heran kalo penghuninya buruh pabrik perantau yang ?äª jelas kapan mereka pulang dan pergi, lingkungan kontrakanku juga begitu bebas karena diisi oleh laki2 dan perempuan.

Stelah sekitar 6 bulan aku tinggal dikontrakan tersebut, tak banyak orang yang kukenal, paling cuma tegur sapa aja, biasanya perempuan penghuni kontrakan tersebut banyak yang menyapa saya, mungkin mereka tertarik pada saya karena saya rapi, bersih sebagaimana orang kantoran pada umumnya. Padahal untuk penghasilan saya masih kecil, untuk membeli motor aja Blm kebeli,aqu hanya jawab seperlunya coz aqu merasa malu kalo gabung sama mereka.

Karena letak kamarku berada diujung, aku harus berjalan melewati lorong2 yang terdiri dari banyak pintu kamar2 yang harus aku lewati, sering juga aqu digodain sama cewek yang lagi nimbrung, aqu blz hanya senyuman aja. Aku bekerja sampai hari jumat, sedangkan sabtu minggu aku habiskan dikontrakan, kegiatan di hari libur biasanya cuma beres2, nyuci, ngepel, setrika dll. Mau maen jg bingung mau kemana coz aku ?äª punya banyak teman, teman kantor ?äª banyak dan rata2 perempuan, jd mlz aku buat maen sama mereka, udah gt aku ?äª punya banyak uang karena gajiku kecil, mending buat aku tabung buat mudik pas lebaran.

Setelah 6 bulan saya tinggal dikontrakan tersebut, saya mulai kenal sama tetangga kamar saya yang berada dipinggir kamar saya. Sudah lama sih saya tau dia, tapi blm tau namanya, cma sekedar sapa, sebut aja namanya nina. Yang saya tau dia itu janda punya anak satu, tapi anaknya dititip di ortunya dikampung, dia berumur 35 th, mukanya sih biasa aja, tapi bodynya masih bagus, pantat bagus toket bagus kulit kuning langsat. Tapi jarang terlihat dandan coz dia buruh pabrik juga dengan kerja shift dan sangat sibuk. Awal kami mulai mengobrol ketika aku jemur pakaian didepan kontrakanku, dan dia pun baru selesai menjemur. Aku sapa
Aku "Ngejemur Bu?"
Dia : Iya mas, rajin banget cowok nyuci baju sendiri, gak ke laundry aja?
Aku: nggak aahh, belajar mandiri (padahal aku lagi bokek)
Dia: wah hebat
Aku : ah biasa aja, ibu sendiri gak kelaundry?
Dia: nggak ah, akukan cewe masa ?äª bisa nyuci baju. Jangan panggil ibu donk, jadi merasa tua, paggil aja Nina, nama kamu siapa mas?
Aku: Ragil, ah ?äª enak, masa panggil nama, aku panggil mbak nina aja ya?
Dia: terserah kamu deh mas


Setelah 3 blnan,Aku tau walaupun buruh pabrik, gaji dia tinggi coz sering lembur, makanya dia biayai hdp ku, gajiku selama bekerja ?äª pernah tersentuh sedikitpun, smua kebutuhanku dya yang penuhi, awalnya sih aku nolak, tapi dya maksa trz dan aku malah jadi keenakan, udah dibiayai, dicuciin bajunya dll. Aku tau dia bener2 suka sama aku sampai akhrinya, dia berani nembak aku blak2an. Sulit juga aku mengatakan penolakan ini, tapi aku harus nolak dya coz dyaaa bukan kriteria ku. Tentu saja alasan terbesar dia itu jauh lebih tua dan sudah punya anak sedangkan aku masih bujangan ting ting. Aku beralasan cuma menganggap dia sebagai kakak, tentu saja dia sangat kecewa terlihat dari raut wajahnya.

Meskipun sudah aku tolak dia masih trz biayai n ngurusin aku, aku bilang sama dia supaya ?äª usah lagi ngurusin aku, coz percuma kita ?äª akan jadian dengan kebaikan dya. Tapi dya tetep bersih keras pngn ngurusin n biayai aku, mungkin dya masih berusaha buat meluluhkan hatiku, yaudah bodo amat aah gimana dia, n urusanku gmana aku.

Dan sebetulnya aku baru saja sebulan punya pacar, cewe yang ku idam2kan, aku sangat cinta sama dia, n berniat untuk menikahinya. Ceweku benar2 cantik, baik pintar dan berpendidikan, jauh sekali sama mbak Nina yang cuma buruh pabrik. Pulang kerja sering aku ajak jalan sekedar untuk makan atau nonton, bahagia rasanya hatiku begitu juga cewe aku. Karena aku sering pulang malam, mbak nina pun menegur aku, knapa sering pulang malam, seribu alasan aku katakan. Knapa aku ?äª berani trus terang ya, padahal mbak nina bukan pacar aku. Hari minggu cewe ku ngajak jalan, ketika akan berangkat, mbak nina baru pulang Shift malam dan kitapun berpapasan didepan gerbang kontrakan, tentu saja mbak nina berusaha melarangku, dia ingin tau kemana aku pergi, kembali aku seribu alasan padanya. Setelah beberapa minggu, mbak ninapun mulai curiga padaku, kenapa aku sering pulang malam, malam minggu pergi, hari minggu keluar karena biasanya liburan aku hanya habiskan dikontrakan.


Ketika malam minggu, aku pulang sampai larut malam jalan2 sama ceweku, ternyata mba nina menunggu di kamarku, aku kaget melihat dia.

Dia: kenapa kamu kaget liat saya?
Aku: nggak, kaget aja mba
Dya: mba mau nanya, kamu baru dari mana? Kamu sekarang sering keluar malam gak lapor sama mba? Kamu ?äª hargain mba ya yang udah ngurusin kamu?
Aku:temenku ulang tahun mba makanya aku pulang larut malam
Dia: jangan bohong kamu, temenmu yang mana, saya tau siapa aja temen kamu (bentak mba nina)kalo kamu bener dan trus terang mba ?äª akan marah sama kamu dan pasti mba ijinkan.
Akupun agak sedikit emosi
Aku:Kenapa sih mba terlalu ngebatasin aku, mba itu bukan siapa2 aku !!!!!
Plaaaakkkk.... Tamparan keras melayang di pipiku sampai aku terjatuh, mungkin karena mba nina buruh pabrik sampai tenaganya sekeras itu
Dia: dasar lelaki tak tau diuntung....ngaku kamu, kamu jalan sama cewek kamu ya, mba curiga dan ikutin kemana kamu pergi
Aku:laah trus knapa kalo aku punya cewek, Mba ?äª punya hak ngelaarang aku, jangan mentang2 mba udah biayai n urusin aku, aku ga minta, mba sendiri yang Maksa

Plaaaaaaakkk,buuuuuggggg, aku ditampar dan ditinju sampai hidungku keluar darah,Aku gaak terima dengan perlakuan ini, aku bangkit dan akan memukul mba Nina, saat aku pukul dia, tanganku ditangkis dan kembali perutku ditendang dia sampai terjatuh. Baku hantampun terjadi dan anehnya aku kalah telak olehnya, mungkin karena dia terbiasa kerja berat sedangkan aku kerja hanya duduk2 saja didepan monitor. Setelah aku kehabisan tenaga, tanpa kasihan dia menyiksa dan memukuliku. Setiap aku mau bangkit dia memukul kepalaku sampai kepalaku dihajar gitar sampai gitarku hancur. Tak henti2nya dia memukul dan menginjak2 aku. Akhirnya aku memohon ampun supaya ?äª mukulin aku terus.
Aku: aduuuuh aduuuh ampuuun mba, ampuuuun
Dia: perkataanmu menyakitkan hatiku lebih parah dari sakit tubuhmu

Akhirnya mba nina berhenti memukulku karena aku hampir pingsan dan lemas, mukaku babak belur dan aku terus2an minta ampun. Kemudian dia kekamarnya dan membawa sehelai jarik yang biasa dia pakai sehari2 dirumah dan untuk selimut dia tidur. Aku tau dia banyak punya jarik, aku pun kaalo tidur sering diselimutin jariknya. Aku berpikir untuk apa dia bawa Kain jarik, ternyata kain itu diikatkan dikakiku. "Mba aku mau diapain?" "Diam kamu bentaknya" tentu saja aku tak bisa melawan karena aku sudah babak belur. Ternyata, sisa ikatannya dia tarik dan menyeretku keluar kamar. Amppuuuuun mba, terus menerus dia menyeretku keliling halaman depan kontrakanku. Setelah puas dia menyeretku, aku dibopongnya. Gila cewe ini kuat ngebopongku dengan mudahnya, ternyata aku dibawa kekamar kontrakannya. Setelah masuk, aku dilemparkan seperti barang, untung dilemparnya kekasur.

Ampuuun mba kuucapkan padanya
Dia: nggak ada ampun buat kamu, sudah cukup toleransiku, lebih baik aku membunuhmu daripada kamu milik orang lain, sudah terlalu banyak pengorbananku.

Dia mengambil gunting, dan akupun pasrah, aku pikir dia akan menusuku dengan gunting itu, ternyata dia menggunting smua pakaianku yang bersimbah darah hingga aku telanjang bulat. Sungguh malu aku telanjang didepannya karena belum pernah terjadi. Setelah aku telanjang bulat, kembali dia keluarkan beberapa helai kain jarik dilemarinya, tanganku diikat kebelakang. Hanya kain jarik yang menempel dibadanku, kembali aku dibopongnya, ternyata aku dibawa kekamar mandi dan aku dimasukan kedalam bak mandi, kepalaku di masukan kedalam air, setelah kira2 satu menit dia menjambak dan menarik kepalaku keluar. Sungguh tak berdayanya aku, aku habis dimaki2 olehnya, kembali aku ditenggelamkan sampai satu menit, begitu terus menerus aku disiksa. Mungkin sudah setengah jam aku sampai terbatuk2 samapai dia mengangkat tubuhku keluar dari bak.

Setelah itu aku ditidurkan dikamar mandi dan dia pun memandikanku, dari yang bau keringet campur darah samapai bersih dia menyabuniku. Setelah selesai aku digendongnya keluar kamar mandi menuju kamar tidurnya. Kain yang mengikat kaki tanganku dilepas " kulepas ikatanmu jangan melawan, kalo ?äª mau aku siksa lagi!!!" Aku hanya bilang "iya mba" sambil terseduh menangis kecil.

Aku ditidurkannya dikasurnya, dan dia mengambil banyak kain jarik, waduh apalagi ini, mudah2 aku ?äª disiksa lagi. "Ampun mba jangan siksa aku lagi, aaku mau diapain" kain batik panjang dia selimutkan ketubuh dari kaki hingga leher. Ujung2 dan tengah kain itu dia ikatkan, aku dibedong seperti bayi, rasanyasih enak, adeeem, tapi dia ikatkan lagi kain itu dari kaki, betis,perut, dadaku sehingga aku tak bisa menggerakan badanku.

Kemudian dia mengambil beberapa saputangan, 2 saputangan dia kepal sampai bulat. Aku tau pasti dia mau nyumpel mulutku, aku tahan mulutku sekuat tenaga, diapun takbisa memasukan 2 saputangan itu kedalam mulutku.namun dia menutup hidungku, mau ?äª mau aku buka mulut untuk ambil napas dan mmmmmmmppppppph, mulutku tersumpal, dia tambah kan lagi 2 atau 3 saputangan untuk mengikat mulutku sampai ?äª bisa keluar sumpalannya.

Mba nina pergi meninggalkanku dalam keadaan terikat tak berdaya di kontrakannya, katanya akan membeli makanan. Ketika dia pergi aku berusaha kabur, dan meninggalkan kontrakanku, tapi aku gagal, hanya bisa berguling2 sampai aku berkeringat dan kecapean. Setelah beberapa lama dia datang membawa makanan, dan dia melihatku berubah posisi, diapun marah "kamu coba2 kabur yaaaa?, masih pengen disiksa yaaa" aku geleng2kan kepala, dan teganya dia aku disetrum beberap kali... Mmmmmppph, mmmmmmmph, hanya itu yang keluar dari mulutku"Inget, jangan coba2 kabur" aku hanya bisa mengangguk. Kemudian sumpalan mulutku dibuka dan aku disuapinnya makanan, aku makan dengan lahap karena aku memang lapar, setelah makan aku dikasih minum dan gigiku digosok pake sikat gigi. Setelah selesai kembali mulutku disumpal. "Kamu tidur ya, mba juga mau tidur, besok kamu akan mba sidang, mba terlalu cinta sama kamu, jadi terpaksa mba paksa kamu jadi milik Mba, kamu akan mba kurung selamanya"

Lama kelamaan kamipun semakin akrab, aku hanya anggap dia kakak aja tempatku curhat, tapi kelihatannya dia suka sama aku. Aku berusaha menghindar, tapi susah juga, coz enak juga segala macam kerjaan rumah tangga aku, dia yang ngerjain, aku sering dimasakin, di beliin makanan,pulsa, baju dll. Serta dya begitu memperhatikan kesehatanku, slalu ngingetin makan, ngelarang makan2an yang ?äª sehat, yang paling males dia ngelarangku ngeroko, aku ngeroko ngumpet2 aja. Aku ?äª protes juga kalo dya terlalu ketat padaku, padahal dya bukan siapa2, aku nurut aja coz apa yang dia larang emang ?äª ada salahnya. Dya semakin sering kekamarku karena aku kasih kunci duplikatnya supaya dia bisa beres2 kamar saya.



Keesokannya di hari Minggu

Aku terbangun dari tidurku, betapa kagetnya aku karena semuanya gelap, aaku akan memanggil mba nina tapi hanya mmmmmmmpppppph yg keluar, ternyata aku ingat kalo mulutku masih disumpal dan mataku ditutup entah pake apa. Aku mulai berontak dan menggulingkan badanku, namun badanku sama sekali tak bergerak, aku rasa badanku diikat ke ujung2 tempat tidur. Kembali aku berontak, namun aku langsung berhenti karena ingat omongan mba nina, kalo ketauan aku berontak aku akan dihukum secara sadis.entaah jam berapa ini, yang jelas sudah satu jam kira2 aku terbangun, hanya gelap dan sunyi yang terasa. Gimana ya, kapan mba nina ngelepasinku, aku dah ga tahan pengen buang air besar dan kecil. Kemana ya mba nina pergi, apa aku ditinggalkan dalam keadaan begini sampe mati?
Akhirnya suara pintu terbuka, aku yakin itu mba nina masuk dan diapun menyapa"pagi tawananku sayang" mmmmmmph aku hanya bisa jawab seperti itu sambil berharap bisa dilepas karena aku mules mba nina ternyata membawa bungkusan besar yang entah apa isinya. "Sayang, aku buka tutup mata dan mulutmu ya, tapi janji jangan teriak atau langsung aku hantam mukamu pake palu" aku hanya bisa mengangguk. Akhirnya tutup mata dan mulutpun dibuka sambil aku terbatuk2. Langsung aku bicara,"Mba maaf, aku mules n pengen pipis, boleh dilepas dulu ga aku pengen ke toilet, nanti diikat lagi aja gpp mba"
Mba nina "goblog kamu, dari mana aku yakin kalo kulepas ikatanmu kamu ?äª kabur?" Aku berusaha sambil sumpah ?äª akan kabur, tapi tetep dya ?äª percaya. Akhirnya mba nina melepas satu persatu ikatan badn n bedongku. Tapi tangan ku dengan cepet diikat kebelakang dengan satu kain jariknya. Digiringnya aku ke toilet yang kebetulan wc nya wc duduk. Duduklah aku di wc duduk itu, namun mba nina enggan untuk pergi, dia bener2 ngawasi aku sambil membawa tongkat buat mukul aku kalo aku mau kabur. Setelah selesai, kembali mba nina mandiin aku. Duuuh nikmatnya dimandiin cw dalam hatiku, meskipun masih ada rasa takut dalam benaakku. Setelah selesai mba nina bawa aku  kekamar lagi, kembali kakiku diikat. Kali ini aku oleh tali yang dia ambil dari bungkusan itu dari mata kaki, lutut, tangan diikat kebelakang dan tali itu memutar keseluruh badanku. Ya ampun, bener2 aku dibuat ?äª berdaya. Aku disuapinnya makanan seadanya, setelah selesai makan, aku didudukan dikursi, dan kembali badan dan kakiku diikatkan kekursi itu dan dia pergi ntah kemana,dan . Sekitar 2 jam dia pergi namun aku masih mendengar suaranya ada diluar dan terdengar beberapa suara laki2, entah apa yang dia lakukan. Tak lama kemudiaan dia pun datang dengan banyak keringat di mukan dan badannya, kemudian dia memperlihatkan keteknya yang basah padaku, apa maksud yaaa. Ternyata keteknyaa ditempelkaan di hidungku, terpaksa aku menghirup bau asem ketek mba nina selama beberapa menit. Pusing sekali aku mencium bau asem itu
Nina: "kamu harus membiasakan bau ini karena ini belum apa-apa. Sekarang jilati ketekku" Bentaknya, akupun terpaksa jilaati keteknya yang asin.
Setelah selesai persidangan pun akan dimulai, dia duduk didepanku, kali ini aku tetap terikat tapi mulutku tidak disumpal

Nina:"ragil,aku kesepian, aku butuh teman hidup, dan kamulah yang ku pilih sebagai teman hidupku,pelayanku, termasuk tempat untuk nafsuku. Kontrakan sebelah tempat kamu tinggal, sekarang aku kosongkan, tapi tetap aku sewa supaya ?äª ada orang lain disekitaarku.barang2mu sudah aku jual dan aku borongkan ke oraang lain. Ijasah mu sudah aku bakar karena kamu ?äª memerlukannya lagi, tabunganmu pun sudah aku buang setelah aku kosongkan rekeningmu yang aku transfer ke rekeningku, sekarang kamu sudah gapunya apa2 ragil hahahhaahhaha"
Aku kaget mendengarnya, ijasahku , barang2 dan uangku selama aku bekerja habis sudah.
Aku:"mba tega sekali sembari aku menangis kecil, separah itukaah hukuman kepada ku"
Nina: "Itu belum apa2 ragil."
Mba nina memperlihatkan isi bungkusan yang dia beli, ada banyak sekali isinya dan itu semua milikku. Hanya itu yang aku miliki didunia ini kata mba nina. Aku kurang paham apa kegunaan barang itu, setelah dijelaskan mba nina aku sekarang tau yaitu perlatan bdam. Isinya antara lain yaitu macam2 ballgag,collar, macam2 bitgag, macam2 rantai, borgol,cambuk,jilbab,lipstik, bedak,scarf,titit palsu, tali tali, jarik, saputangan, krangkeng anjing dll masih banyak lagi. Jadi aku hanya boleh memakai barang itu sehari2nya. Aku hanya pasrah melihat itu semua.
Nina:"aku siapkan 2 surat yang harus kaamu tanda tangan. Yang pertama adalah surat pengunduran diri dari tempat kerjamu, besok aku antarkan kekantormu. Yang kedua adalah surat pernyataan mengabdi padaku yang point2nya sangat banyak. Aku terinspirasi temanku ragil yang punya seekor budak yang dia culik hahahaha.". Ikatan tanganku dilepas supaya aku bisa tanda tangani kedua surat itu diatas materei. Setelah selesai menandatangan, dia simpan surat itu, dan inilah akhir dari karirku dikantor itu. Sekarang aku bekerja sebagai budak Mba Nina

To Be Continue