Eps 3: Akibat terlalu cinta
menjadikannya Posesif /Menjadi Slave Nina
Tak terasa sudah hampir 1 bulan
aku dalam sekapannya didalam kontrakan petak yang sempit. Hari demi hari tak
ada yang berbeda, selalu pengulangan yang sama. Yang terlihat hanya itu itu saja,
kamar tidur dan kamar mandi. Kegiatan tak ada yang berbeda, hanya makan tidur
makan tidur. Segala daya dan upaya sudah kucoba untuk melepaskan diri, namun
dia tak meninggalkan celah sedikitkun untuk aku kabur dan sampai saat ini belum
berhasil, ooh my God kenapa ini terjadi padaku. Andai saja dulu aku terima
cintanya mungkin ini tidak akan terjadi, aku sadar waktu itu aku
mempermainkannya, hanya memanfaatkannya saja dan sampai akhirnya dia berbuat
nekat seperti ini.
Jangankan untuk kabur,
meninggalkan tempat tidur saja aku tak sanggup karena tubuhku terbungkus kain
seperti kepompong yang diikat lagi di kaki dan badan serta diikatkan lagi ke
pinggiran tempat tidur, ooh my god. Ntah kenapa akhir akhir ini kadang aku
menikmati apa yang terjadi saat ini, dan sudah gak terlalu berusaha untuk
kabur. Terkadang gairahku meningkat dan kemaluanku membesar, namun apa daya
tanganku gak bisa menjangkau kemaluanku karena posisiku seperti mummy. Yang
bisa kulakukan hanya menatap seisi ruangan dan jam dinding yang terus berjalan.
Mulutku tersumpal sehingga tak bisa mengeluarkan suara apapun, entah apa yang
ada didalam mulutku sampai aku ga bisa mengeluarkan suara. Mungkin seperti
biasa, celana dalam dan saputangan yang ada didalam mulutku, aku sudah terbiasa
dalam keadaanku seperti ini. Hampir satu bulan aku seperti ini bagaikan orang
yang lumpuh total, akhir akhir ini aku jarang diberi kesempatan bicara, dia
muak karena aku sering minta dan merayu untuk dilepaskan. Didalam renungan dan
lamunanku Tak terasa kembali aku tertidur hingga Mba Nina pulang dan
membangunkanku.
Nina: say bangun, jangan tidur aja
napa
Ragil: mmmmmph
Nina: ayoo bangun say, aku bawa
makanan, kita makan bareng yaaa.
R: (Ngangguk)
N: aku lepas ya kain yang ngiket
kamu sama sumpalannya, tapi janji jangan teriak Oke
R:Mmmph
N:Okee, pasti kamu udah ngerti
kan say
Nina melepas satu persatu ikatan
dan balutan kain yang membelenggu, sampai sumpalan dimulutku dilepas sampai aku
mau muntah. Aaaah lega rasanya mulutku sekarang sudah bebas, badanku sudah
terlihat jelas namun masih ada yang mengikat di tangan dan kakiku. Ketika
ikatan ditanganku dibuka perlahan, aku langsung ditengkurepkan dan ditindih,
kemudian tanganku ditarik kebelakang, dengan cepat Nina mengikat tanganku
kebelakang. Aku yang masih agak lemes tentu belum bisa melawan dan pasrah
tanganku diikat kembali. Kain yang mengikat lututku dilepas juga, namun masih
disisakan kain yang mengikat kaki diarea mata kakiku. Setelah selesai, aku
disuruh bangun dari tempat tidur dan mengikutinya keruangan tengah, sambil
meloncat loncat kuikuti dia.
Lalu aku minta ijin untuk pipis
sebentar, setelah itu badanku yang telanjang bulat ditutupi oleh kain jarik
yang melingkar seperti kemben. Akhirnya kami berdua makan malam bersama,
suasana lebih santai sambil sesekali bercanda tawa. Meski masih terikat, aku
rasa hari ini hari yang paling merdeka untukku sejak aku disekapnya. Suapan
demi suapan aku telan, dia tersenyum manis, dan aku pun tersenyum membalasnya. Sedikit
canda menghiasai suasana yang sepertinya romantis. Setelah selesai makan, Nina
membuatkan kopi untuk kami berdua, waduuh senengnya akhirnya aku bisa minum
kopi lagi. Dan satu lagi, Nina membawakanku sebungkus rokok, asiik udah lama
gak ngeroko. Kopi dan rokok kunikmati meski sambil disuapi karena tanganku tetap
diikat. Dan akhirnya setelah canda canda kami mulai mengobrol serius
R: Mba lepasin donk ikatannya,
aku pengen megang rokok sama kopi niih
N:kamu tuuh yaah dibaikin sedikit
udah minta lepas lagi
R:nggak kok, aku bukan minta
dilepasin pergi, tapi iketannya doank, aku ga akan kabur mba, sumpah
N:bener niih?
R: sueeer
N: ahhh kamu itu sering bohong,
ogaah aah. Nanti gimana kalo aku lengah, kamu malah ninju aku. Dari mana aku
bisa yakin kamu ga macam macam. Udah tangan kamu tetap mba iket. Segini aja
udah syukur kamu udah dikasih sedikit kelonggaran
R: Iya Maaf Mba
N:gini nih say, Mba udah resign
dari kerjaan. Pesangon udah mba ambil, lumayan laah dapet ratusan juta. Mba
juga punya tabungan, emas dan harta berharga lainnya, ditambah uang dan harta
kamu yang pernah mba sita.
R:ooooh, kok berhenti kerja mba,
kenapa?
N: seperti yang dulu pernah mba
katakan, mba mau pindah tempat tinggal. Udah sumpek dikota, mba pengen tinggal
di perkampungan. Mba udah beli rumah dari tabungan / pesangon. Daerahnya enak
dipegunungan n harganya murah karena jauh dari kota. Sisanya mau mba
depositokan, lumayan buat biaya hidup bisa dari deposito
R: kedaerah mana itu?
N: ke daerah xxxxxxxxxxxxxxxxxx
R:wooow bagus tuuuh, mba tinggal
sama siapa, disana kan sepi?
N:Goblok, ya sama kamu laah. Mba
bawa kamu sebagai teman hidup disana, tapi bukan seperti suami istri, kamu
harus melayani mba okeee
R:kenapa ga sekalian aja
statusnya sebagai suami istri aja mba seperti pasangan yang lain
N:haaah, yang bener? Dulu mba
baik baik sama kamu, tapi kamu mempermainkanku. Aaah gw gak percaya apa ka loe,
loe itu pembohong yang gak bisa dipercaya. Enak amat loe, pokoknya harus
dibalik, loe yang harus melayani gw, dan tetep gw bakal ketat sama loe ngarti
R:mmmmmmhhh
N: ada yang mau diomongin lagi
sebelum kamu mba sumpal mulutnya?
R: nggak mbak. Ngomong ngomong
mba belanja apaan tuh diplastik, buat aku ya hehhe
N: iyaaa
R: apa itu mba, asiik asiiik
(kayaknya isinya baju buatku, supaya kalo pindahan udah ada baju)
N:niih liat sendiri.hahahahhaa,
isinya Saputangan 2 Lusin dan Jarik 1 Lusin. Khusus buatmu sayang. Sekarang
kamu mangap, mba mau nyumpel kamu.
Dan akhirnya seperti biasa aku
sudah terikat dan tersumpal, mba nina kemudian ganti baju hanya memakai tangtop
dan tertidur disampingku. Karena seharian tadi aku tidur, aku gak bisa tidur
niih. Akhirnya ngelamun lagi deeeh.
Duuuh liat mba nina, badannya
masih bagus meski umur sudah diatas 30. Aku jadi kepengen, mba nina aku pengen
niih dalam hati. Kok dia gak pernah megang anuku, apa dia itu lesbi, tapi kalo
lesbi kenapa aku yang ditawan, aku kan cowo.
Masih dalam lamunanku, kembali
aku terbesit untuk melarikan diri disaat besok pagi kami pindahan. Tapi gimana
mau pindah ya, aku kan ga punya baju, masa aku keluar rumah telanjang atau Cuma
pake jarik. Mungkin mba nina udah nyiapin baju buat ku, didalam lamunan tak
terasa aku tertidur.
Aku dibangunkan oleh mba nina,
perlakuan masih sama seperti sebelumnya, aku masih dimandiin dan tangan ku tak
pernah lepas dari ikatan. Singkat cerita, kami mulai bersiap untuk pergi.
Terdengar kabar, mba nina melelang semua barangnya, jadi kita pindahan Cuma
bawa yang penting saja, sisanya dilelang ke orang lain. Aku mulai berpikir
untuk kabur, tapi aku masih bingung dengan rencannaya Nina. Masih dalam terikat
sumpalan mulut dilepasnya
R:mba kita pindah kapan?
N:sekarang say
R:terus Pindahannya pake apaan?
N:pake mobil sayang, mba udah
beli mobil second
R:wooow, mobil apa mba?
N:sejenis sedan
R:sedan? Emang barangnya cukup?
N:nggak bawa barang say, berat
donk. Nanti ditempat baru mba beli barang baru lagi. Kita Cuma bawa seperlunya
aja, sisanya udah mba lelang
R:oooooh, iya juga ya jadi gak
ribet
N:iya
R:terus bajuku mana mba?
N:baju? Kan bajumu udah mba buang
semua bareng sama ijasah & KTP mu
R:terus nanti aku keluarnya gimana,
telanjang donk, nanti orang orang liat?
N:hahahhaha, dasar bego kamu
R:bego apanya, bener donk
N:kalo kamu mba kasih baju, terus
jalan bareng keluar menuju mobil, disitu kesempatanmu buat kabur. Mba ga
sebodoh itu. Niih liat mba pegang apa
R: apa itu mba (sambil kaget dan
ketakutan)
N:Ini Cloroform, mba akan bius
kamu trus badan kamu yang terikat mba masukin kedalam koper. Beres kan, tau tau
kamu udah nyampe dirumah baruku. Hahahahhahahahaa
R:hik hik hik
N:hahahhaa, jangan nangis
cengeng, udah mba bilangin kamu bakal mba sekap seumur hidup sampe mba bosen,
kalo dah bosen kamu bakal mba buang dan dikubur hidup hidup hahahahahhaah
Oooh tidak, ternyata dia sudah
mempersiapkan semuanya dengan matang, sudah tidak ada harapan lagi, sudah gak
ada lagi yang bisa nolongin aku.
Tak lama kembali aku disumpal,
mataku ditutup kain entah kain apa. Tanganku terikat kebelakang badanku diikat
juga, kaki dan lutut diikat juga dan disatukan dengan badan sehingga membentuk
posisi Hogtied. Aku sudah tak berdaya, mba nina mulai menuangkan cairan bius
itu kesaputangan dan akhirnya aku dibekap dan tak bisa melawan. Aku merasa
pusing antara sadar tak sadar, tapi sepertinya aku masih sadar hanya sudah
lemas gak bisa ngapa ngapain. Terasa badanku dimasukan kedalam koper besar, kemudian
koper itu ditutup. Terdengan suara kunci, aku rasa koper itu digembok dari
luar. Dan akhirnya aku merasa koper beroda ini dibawa keluar, aku mendengar mba
nina pamitan sama tetangga dan pemilik kontrakan, dan orang orang tersebut
membantu membawa barang bawaannya termasuk koper ini. Mereka tidak tau didalam
koper ini ada seorang korban penculikan yaitu aku, aku berusaha berteriak minta
tolong, tapi tenagaku sudah tak ada karena efek obat bius, belum lagi seluruh
badanku terikat erat hogtied serta mulutku disumpal kain dan diikat lagi. Aku
masih mendengar orang orang mengantar mba nina, dan aku mendengar mesin mobil
dinyalakan. Koper ini disimpan dijok belakang, itu yang kudengar dari orang
orang. Dan akhirnya mobilpun melaju, tak lama kemudian mobil berhenti
Nina: heeei sayang, aku tau kamu
sadar, karena bius itu Cuma melumpuhkanmu sementara. Sebentar lagi kamu akan
siuman, tapi tetap ikatannya gak bakal bisa kamu kabur. Hahahhahahahahahah.
Welcome to Your Deaam hahahhahahahaha